-->

Seminar Nasional RMG ( Salim A. Fillah )

Diposting oleh Unknown on Senin, 18 Maret 2013

Postingan ini merupakan sambungan dari post sebelumnya yaitu tentang Seminar Nasional Riau Moslem Gathering yang pernah saya ikuti 1 minggu yang lalu. Pada postingan sebelumnya telah diceritakan tentang Mr. Jerry D.Gray yang membongkar tentang kejahatan negara adidaya yaitu Amerika Serikat. 

Sesuai janji saya, kali ini saya akan mencoba menceritakan sedikit tentang apa yang disampaikan oleh Ustadz Salim A. Fillah, yang merupakan Narasumber kedua pada acara Seminar Nasional RMG tersebut. Bagi saya begitu banyak pelajaran yang dapat diambil dari beliau yang dapat membangkitkan semangat bagi kita sebagai generasi muda islam. Beliau mengungkapkan solusi menghadapi upaya-upaya pihak yang ingin menghancurkan Islam adalah menjalin hubungan dengan Allah diantaranya dengan cara  mempelajari, memahami dan menghidupkan nilai-nilai Qur'ani.

Salim A. Fillah RMG
Salim A. Fillah in Riau Moslem Gathering
Selanjutnya, menjalin  ukhuwah dengan kelembutan hati, saling menguatkan dalam ibadah dan bersabar dalam keimanan. ''Sambungkan diri ke langit dan tebarkan cinta ke bumi,'' begitu penulis berbagai buku best  seller itu mengistilahkan.

Yang paling menarik dari pembahasan beliau adalah ketika ia menceritakan kisahnya ketika berkunjung disebuah kota kecil di Palestina bersama tim sahabat AL-Aqsa beberapa bulan yang lalu, kota itu adalah Gaza. Sebuah kota kecil berukuran kira-kira  41 x 12 Km2 . Di negeri jihad itu ia menemukan nilai-nilai Qur'ani dan ukhuwah benar-benar wujud. Di Gaza, lanjutnya, halaqah Quran mulai dari mempelajari tafsir, tahsin hingga siroh marak di berbagai masjid. Bahkan semarak penghapalan Al-Quran menyebar di rumah, kantor dan berbagai tempat.

Ketika beliau pertama kali tiba disana, tidak lain yang dilakukan oleh masyarakat disana ialah saling berpelukan dan berciuman ( baca : cipika cipiki ) . Ingat, maksud pelukan dan ciuman ini bukan negatif ya, maksudnya adalah untuk mempererat persaudaraan sesama muslim, dan hanya untuk sesama jenis. Bahkan nabi juga menganjurkan yang sedemikian. Namun mungkin jika diterapkan di Indonesia kelihatan aneh, yang ada malah dibilang maho...ya kan?? Hehe..

Ketika Ust. Salim A. Fillah dkk makan dan duduk disebuah warung kopi bersama masyarakat disana, begitu salutnya beliau karena tiap orang yang saling bertemu satu sama lain pasti salingsapa “Kaifa Halukum, kaifa halukum?” , dan saling menjawab “Alhamdulillah bi Khair”. Itu saja yang terus menerus didengar oleh ustadz Salim disana. Termasuk beliau sendiri juga ditanya seperti itu, walau mungkin baru kenal. Dan tahukan maksud mereka mengapa selalu mengamalkan itu?? Jawabnya adalah Karena selain untuk mempererat silaturahmi sesama muslim, juga untuk membiasakan berdzikir.  Otomatis kan dengan menjawab Alhamdulillah, mereka telah mengucapkan satu kalimat dzikir. Jadi tiada hari bagi mereka selain berdzikir.

Nah sekarang coba kita lihat di Indonesia, apakah kita senantiasa selalu bertanya kepada kawan-kawan “Apa kabar?” ketika bertemu? . Sepertinya masih belum. Saya pun hampir tidak pernah melakukan hal itu. Ckckck...

Disaat malam hari, Ustadz Salim dan sahabat AL-Aqsa mengunjungi sebuah masjid di Gaza. Beliau disambut hangat oleh kaum muslimin disana yang sedang melakukan Halaqoh. Dijamu dengan sangat baik. Bahkan masing-masing dari masyarakat disana menawarkan Ustadz Salim dkk untuk menginap dirumah mereka. Wajah-wajah penduduk disana begitu berseri dan terpancar senyuman keikhlasan. Ustadz Salim berkata, “jika seseorang melakukan Qiyamul Lail ( seperti tahajjud dan sholat malam lainnya) , maka bulan akan memancarkan cahaya ketubuhnya. Dan disiang harinya, seseorang itu memantulan cahaya dari bulan tadi keseluruh permukaan bumi”. Ya memang nyatanya masyarakat disana senantiasa mengamalkan Tahajjud. Inilah yang harusnya kita contoh.

halaqoh
contoh kegiatan Halaqoh..sumber gambar :
http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com
Uniknya disana, masjid selalu marak dengan kegiatan Halaqoh, mempelajari tafsir, tahsin, dll baik pagi, siang, maupun malam hari. Kegiatan itu dibagi-bagi waktunya, pada pagi hari jadwalnya bapak-bapak, siang/sore ibuk-ibuk, malamnya anak-anak remaja. Pada saat shubuh, jama’ah sholat shubuh memenuhi masjid. Bayangkan jika kondisi seperti ini berlaku disetiap masjid didunia, pasti Israel sudah hancur.

Kemudian ada lagi sebuah pelajaran yang bisa kita kutip dari kegiatan mereka. Saat itu ustadz Salim melihat kegiatan membaca Al-quran dimasjid. Saat itu beliau benar-benar merasakan begitu mulia dan indahnya Al-Quran. Walaupun masyarakat disana mayoritas berbahasa arab, tapi masih banyak diantara mereka yang masih terbata-bata dan masih dituntun dalam membaca Al-quran. Padahal Al-quran sendiri berbahasa arab. Nah begitulah hebatnya rangkaian kalimat-kalimat Allah tersebut. Bahkan penyair terhebat didunia pun tidak sanggup menciptakan bahasa seindah Al-quran...Subhanallah...Namun walaupun masih ada yang terbata-bata, tetapi semangat mereka dalam belajar begitu kuat. Walaupun sering diralat tiap-tiap kata, mereka tetap tabah dan mau mengulang hingga benar. Mereka tidak pernah bosan. Setiap hari belajar dan belajar.

Pernah suatu hari Ustadz Salim bersama tim Al-Aqsa mengunjungi tukang yang sedang membangun rumah. Rumah itu dulunya sudah ada, namun hancur gara-gara orang israel. Terjadilah perbincangan diantara mereka.

Ust. Salim dkk :   “mengapa engkau bangun rumah ini lagi pak, sementara israel pasti akan menghancurkannya lagi”

Tukang  : *sambil tersenyum *, “Apakah bapak tidak tahu hadist nabi? Rasulullah saw. bersabda, “Bila akan terjadi Kiamat, sementara salah seorang di antara kalian sedang memegang biji kurma, apabila ia masih sempat menanamnya sebelum Kiamat, hendaklah ia menanamnya.” ,,,nah sedangkan kita tidak tahu kapan kiamat terjadi.  jadi selagi masih ada kesempatan untuk dibangun, maka kita harus tetap berusaha. Selanjutnya yang terjadi diserahkan saja pada Allah. Apa susahnya hanya membangun sebuah rumah?? ..

Mari kita bayangkan betapa canggihnya orang-orang disana. TUKANG aja hapal hadist brooo!!! . begitu juga denga rakyat-rakyat biasa lainnya. Bahkan kebanyakan dari mereka adalah tahfidz. Mulai dari kecil sudah dibiasakan untuk dekat dengan Al-Quran..

Kemudian nih ada sebuah kisah unik tentang GENG MOTOR. Sebagaimana yang kita lihat di Indonesia,  sangat banyak geng-geng motor yang berkeliaran meresahkan masyarakat. Bahkan tidak segan-segan membunuh orang tak berdosa. Nah di Gaza juga ada geng motor. Tapi geng motor disana beda, berbanding 180 derajat dengan di Indonesia. Disana geng motornya berkeliaran dijalanan dan berhenti jika ketemu orang shaleh ( sperti Shaikh, ustadz ), kemudian menyalami orang shaleh itu.. hehehe...unik sekali bukan??? Andai saja geng motor di Indonesia seperti ini. mungkin saya juga mau jadi geng motor :D

Terakhir ada sebuah kisah manis dari seorang anak syuhada, yaitu anak dari Shaikh Ahmad Yasin, pendiri HAMAS. Walaupun beliau adalah keturunan orang yang berada, namun hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Anak Shaik Ahmad Yasin hanya bekerja menjadi tukang kebun di Universitas Milik ayahnya. Ustadz Salim A. Fillah begitu terkejut melihat sebuah Universitas yang luar biasa bersihnya. Tata penghijauan yang diatur benar-benar menyegarkan mata bila memandangnya. “Demi Allah, didunia ini belum ada universitas  yang sebersih itu yang pernah saya lihat”, ujar ustadz Salim. Kemudian beliau bertanya pada anak Shaikh Ahmad Yasin tersebut. “mengapa engkau mau hanya menjadi jadi tukang kebun di Universitas ini?”. anak itu menjawab, “karena saya senang melakukannya, Universitas ini sudah lama didirikan ayahku sejak aku masih kecil. Jadi sudah kewajibanku untuk merawatnya”. Terpancar  aura keikhlasan dari wajah anak itu, hingga dengan ikhlas tersebut membuat tanaman2 disana tumbuh subur, karena dikerjakan dengan hati yang lapang, ujar Ustadz Salim.

Oke mungkin sudah terlalu panjang saya jabarkan. Karena jujur saja yang disampaikan Ustadz Salim A. Fillah ini sangat melekat dihati saya. Intinya, untuk menghadapi musuh-musuh islam, senjata kita cukup dengan menanamkan nilai-nilai Quran didalam diri kita. Yaitu dengan mempelajari, memahami, dan mengamalkannya. Orang-orang Gaza itu tidak perlu banyak senjata untuk menghadapi Israel. Bahkan ketika tentara HAMAS bertanya pada penduduk disana yang sedang mengaji di Masjid, “mengapa kalian tidak menyiapkan senjata untuk berjaga-jaga? Kok  Malah berkumpul seperti ini ?” . Mereka menjawab : “inilah senjata kami”.

Demikianlah pembahasan oleh Ustadz Salim A. Fillah. Mungkin untuk narasumber ketiga tidak saya jabarkan karena intinya sama aja dengan yang disampaikan Mr. Jerry dan Ust. Salim. Akhir acara mereka bertiga mendapat cendera mata dari panitia.

serah terima cendera mata
serah terima cendera mata

dan acara inipun diakhiri dengan konser nasyid Justice Voice ....

justice voice RMG riau
Penutup Acara, konser nasyid Justice Voice

30 komentar:

  1. hubungannya sama geng motor apaan bang ?

    BalasHapus
  2. aaakkk geng mtor aja segitu baiknya apalagi yg lainnya ya, klo disini jangan harap, main bacok2 aah,,iihhh serem, haduuhh aku kalah sama tukang kebun dong ya, hebat. Nah, kalau Halaqoh itu biasanya dikampung iva masih sering ada bgtu bang ,hihihi >_<

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya begitulah va..disini parah, nggak ada otak semuanya..hahaha
      aku juga kalah :(

      bagus lah va, kalau bisa dikota2 lebih semarak :)

      Hapus
  3. hwaa seneng bgt ngeliat ulasanya ust salim dr mas fian ini, eh itu wkt ust, salim ke gaza brti pas dlm keadaan aman ya? ga ada tentara israel,, emg pernah dnger sih kalo anak2 kcil di gaza menghabiskan masa kanak2 mereka dgn menghafalkan alquran, masya Allah malu bgt aku ~T_T~

    itu geng motornya keren ya tjuanya tabarukan sm org2 alim g ky disini,,

    btw di gaza ada warung kopi juga? muwantap dah penasaran sm kopi gaza, hahaa

    mksh bgt yaa masya Allah artikelnya sgt bermanfaat skali,

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kebetulan nggak ada cerita sih mbak ust Salim nya tentang itu, tapi kayakny amungkin memang lagi aman sih..
      iya benar mbak, dan itu sebenarnya incaran tentara israel. mereka paling takut dengan anak2 penghafal quran..saya juga malu mbak udah 22 tahun hidup juz 'amma aja belum terhapal kan semuanya :(

      haha iya keren, saya juga pengen jadi geng motor kalau gitu.

      iya ada, haha.. tapi mungkin ga ada kopi kapal api.

      hehe sama2 mbak, makasi juga udah mau mmbaca :)

      Hapus
  4. meski dari keluarga berada tapi dia tidak malu untuk bekerja sebagai tukang kebun di universitas ayahnya...sungguh langka orang2 seperti ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar...kebanyakan orang gengsi . tapi dia malah bangga. salut banget

      Hapus
  5. subhanallah ya....
    banyak kejadian2 yang luar biasa yang ada di palestin..
    btw dlm rangka apa al-aqsa ke gaza?

    seandainya di UR tukang sapunya kayak anak itu yaa.. hihihii

    sepertinya ada typo disini fian :)
    " “Apa kabar?” ketika bertemu? . "

    wahh.. justice voice aku sukkkaaaaaaa.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam rangka silaturahmi mungkin sah, ga tau juga aku. mungkin memberi bantuan gitu ..

      hahaa, di UR orang2 tua semua tukang sapunya :D

      assalamu'alaikum dulu, baru tanya kabar sah..hehe

      aku suka justice voice, gradasi, fatih, alveoli, snada, izzis,, banyak...dan juga aku punya tim nasyid :D

      Hapus
  6. Bang bocil ngakak baca yang maho itu. Duh, indah bgt denger kata Kaifa Halukum? Alhamdulillah bi khair. Entah kenapa~
    kapan ya ada seminar soal kaya ginian deket temat tinggal bocil, abis gak pernah denger bang.
    Subahanallah bgt ya di Gaza, padahal Negerinya kecil dan rata2 penduduknya berkesederhanaan. Tapi semangat memahami dan menerapkan Al-Qur'an sangat tinggi sekali. Bocil aja masih suka males, ya Rabb:'(.
    Semoga dapet pahala ya bang pian karna udh memberikan informasi yang sangat bermanfaat:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...
      membacanya aja udah indah. apalagi berada langsung diantara mereka.

      kalau ada, harus ikut cil, rugi kalau ga ikut acara ginian :D

      iya, kita harus belajar dari mereka. indonesia masih kalah jauh dibanding mereka.
      jangan malas cil ntar lagi UN.hahaa

      Amiin, makasi cil :)

      Hapus
  7. Keasyikan baca artikelnya, sungguh luar biasa. Dari tukang kebun, saling sapa, halaqah dan geng motor nya bikin saya iri dgn budaya disana. mudah2an di indonesia bisa mencontoh budaya disana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin...semoga aja Indonesia mau membuka matanya..
      memang bikin iri mbak. sangat jauh bgt kita kalah dibandingkan mereka dalam segi keimanan

      Hapus
  8. kapan sebuah bdaya yang begitu baik disana bisa di terapin di indonesia yaaa. mungkin bisa tapi butuh proses yang lama kali bang ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bisa sebenarnya. memang lama mungkin prosesnya yam

      Hapus
  9. kapan yaaa indonesia punya budaya kayak disana?? u,u

    BalasHapus
  10. waaaahhh, kayaknya acaranya seru. coba di indonesia kaya gitu ya :3

    BalasHapus
  11. waww keren sob,seminar yang membangun tuh.

    BalasHapus
  12. enggak di indonesia, enggak di palestina ternyata yg terbata-bata membaca huruf arab dalam al-Qur'an sama adanya ya hhehhe

    pengalamnnya dari salim a fillah banyak banget ya bang, jadi envy.... udah ke palestina lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah Allah maha adil, Bahasa Alquran begitu indah..

      iya banyak, pengen juga punya pengalaman kayak beliau

      Hapus
  13. Itu mah bukan geng motor. Tapi soleha. Dan apakah geng motor disana pake helm atau pake peci. :p

    BalasHapus
  14. .. waduch,, pake cipika cipiki segala. he..86x. eitzZz,, disana ada warung kopi juga ya?!? emmmm,, baru tau aq. he..86x. biasanya sich kalo ketemu pasti yg ditanya pasti idup km?!? he..86x. maklum lah,, apalagi sesama teman deket. oia aq kira orang sana itu bisa membaca Al Qur'an semua loch. ternyata ada yang gak bisa. kalo gitu sama aja ya kayak disini. he..86x. eitzZz,, kayaknya orang sana baek^ ya?!? walo pun punya hobi kayak gitu, namun hatinya alim. salut banget dachhh. ich,, ich,, kok cepet banget sich abiznya. pdhl aq seneng loch sama kisahnya itu. huhh. kapan ya ada lagi cerita seminar kayak gitu lagi?!? ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya cipika-cipiki yang halal..hehe

      iya aku kira juga bisa baca quran semua, ternyata tidak. itulah hebatnya Alquran. sama kayak disini tapi mereka sepertinya lebih giat belajar dari orang Indonesia..bahkan anak2 sudah hapal quran..

      baik2 pastinya sist, kayak dirikuuh :D..Wkwkwkw

      kalau ada lagi seminar sejenis ini InsyaAllah aku ikut, ntar diposting lagi..hehee :)

      Hapus
  15. Wah kamu datng ya, saya pengen sebenarnya, tapi kerja. kalo hari sabtu ato minggu pasti dateng. Cos dulu pernah dateng pas Jerry dan Felix Siauw ke Pekanbaru.

    Mudah mudahan Khilafah segera tegak dan memuliakan Islam...Allohu AKbar!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hari minggu kok bang acaranya...hehe
      oh ternyata pernah juga ya jerry ke pekanbaru sebelumnya. kirain itu yg pertama kalinya..

      Allahu Akbar !!!

      Hapus

Silahkan komentar apa saja, mau OOT juga ga masalah, kecuali :

1. Ninggalin link hidup
2. SPAM
3. komentar dari obat bisul, dan obata2an mengerikan lainnya

hehehe....

 
Design by SEO Friendly Blogger Template redesign by Fian Syauqi