-->

Antara Kebenaran dan Dusta

Diposting oleh Unknown on Selasa, 26 Maret 2013

Antara Kebenaran dan Dusta

Kisah ini sebelumnya saya dengar dari dosen saya ketika Liqo', dan ternyata dilaptop saya ada menyimpan file-file islami salah satunya tentang ini. Yaudah di share ( baca : copas ) aja, sapa tau bermanfaat bagi yang belum pernah baca ^_^. 

Suatu hari ketika 'Ali sedang berada dalam pertempuran, pedang musuhnya patah dan orangnya terjatuh.'Ali berdiri di atas musuhnya itu, meletakkan pedangnya ke arah dada orang itu, dia berkata : "Jika pedangmu berada di tanganmu, maka aku akan lanjutkan pertempuran ini, tetapi karena pedangmu patah, maka aku tidak boleh menyerangmu."

"Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan tangan-tanganmu dan kaki-kakimu," orang itu berteriak balik. "Baiklah kalau begitu," jawab 'Ali, dan dia menyerahkan pedangnya ke tangan orang itu."Apa yang sedang kamu lakukan", tanya orang itu kebingungan."Bukankah saya ini musuhmu?" Ali memandang tepat di matanya dan berkata, "Kamu bersumpah kalau memiliki sebuah pedang di tanganmu, maka kamu akan membunuhku. Sekarang kamu telah memiliki pedangku, karena itu majulah dan seranglah aku".

Tetapi orang itu tidak mampu. "Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata," jelas 'Ali. "Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan antara kamu dan aku. Kita bersaudara. Perang yang sebenarnya adalah antara kebenaran dan kekurangan kebijakanmu. Yaitu antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang menyaksikan pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu dalam keadaan seperti ini, maka aku harus mempertanggungjawabkannya pada hari kiamat. Allah akan mempertanyakan hal ini kepadaku."

"Inikah cara Islam?" Orang itu bertanya."Ya," jawab 'Ali, "Ini adalah firman Allah, yang Mahakuasa, dan Sang Unik." Dengan segera, orang itu bersujud di kaki 'Ali dan memohon, "Ajarkan aku syahadat."Dan 'Ali pun mengajarkannya, "Tiada tuhan melainkan Allah. Tiada yang ada selain Engkau, ya Allah."

Hal yang sama terjadi pada pertempuran berikutnya. 'Ali menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang itu dan menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi sekali lagi dia tidak membunuh orang itu. "Mengapa kamu tidak membunuh aku?" Orang itu berteriak dengan marah. "Aku adalah musuhmu. Mengapa kamu hanya berdiri saja?" Dan dia meludahi muka 'Ali. Mulanya 'Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia mengangkat kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya. "Aku bukan musuhmu", Ali menjawab. "Musuh yang sebenarnya adalah sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah saudaraku, tetapi engkau meludahi mukaku. Ketika engkau meludahi aku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka aku akan menjadi seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku akan menjadi seperti semua orang yang kulawan. Perbuatan buruk itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku tidak membunuhmu."

"Kalau begitu tidak ada pertempuran antara kau dan aku?" orang itu bertanya. "Tidak. Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan". 'Ali menjelaskan kepadanya. "Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku untuk membunuhmu, aku tak boleh." "Dari mana datangnya ketentuan semacam itu?" "Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam."

Dengan segera orang itu tersungkur di kaki 'Ali dan dia juga diajari dua kalimat syahadat.

-- ** --

Wassalam ...... 

37 komentar:

  1. "Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan"

    waduh kata-kata ini mengena banget sob, trims sudah memberikan pencerahan hari ini :)

    BalasHapus
  2. ceritanya bikin hatiku bergetar sob..
    ^_^

    BalasHapus
  3. sydna Ali mmg luar biasa... jika ke 3 khulafaur rasyidin di akhir namanya disebut R.A atau radliyallahu anh (Allah mencintainya), maka hanya Sydnq Ali yg bergelar KW karramallahu wajhah (Allah memuliakan wajahnya sebab tdk pernah melihat kemaksiatan dan keburukan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. karamallahu wajha ada yang meriwayatkan bahwa Ali belum pernah melihat qubul dan sekitarnya, ya Mbak?

      Hapus
    2. diantaranya pak zach..heeee..

      Hapus
    3. MasyaAllah, keren bgt , salut sama beliau :)

      Hapus
  4. Pelajaran yg dpt di ambil : kalo lagi marah nggak boleh menghukum orang. Krn tujuannya udh lain, melampiaskan amarah kita. Bukan menghukum kesalahannya #apa si.

    Btw ko kerajingan blog banget ni. ngepost tiap hari nampaknya fian.. Prok.. Prok.. Prok..

    BalasHapus
  5. Luar biasa, akhlak sang Syaidina Alu Ra. Sebuah renungan yg sangat bagus utk kehidupan saya. mksh ilmunya

    BalasHapus
  6. Bijaksana skali sifat sayyidina Ali..
    SeandaiNy sja umat manusia skarang bisa bertindak atas dsar sperti itu,,
    Tdk perlu kyakNy ada lgi cerita saling bantai besar2an antra 2 suku hnya krna permasalahn sepele antra 2 org dri suku trsebut..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, jarang sekali ada orang yg seperti itu sekarang.. semua pada egois. saydina ali patut dicontoh

      Hapus
  7. .. subhanaallah,, bener^ luar biasa Ali. semoga tentang kebenaran yang aq alami, cepat terungkap dengan adanya beberapa orang yang berdusta. aamiin,, ..

    BalasHapus
  8. manteb bro infonya... themanya keren :)

    BalasHapus
  9. kebenaran dan dusta sering kali menyamarkan karakter insan manusia.. wah ati-ati ini :)

    BalasHapus
  10. lah..masuk sini lagi. mau komentar apa lagi nih?

    BalasHapus
  11. mulia sekali. mengagumkan, beliau punya derajat yang susah tertandingi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keempat sahabat Nabi ini memang gak ada tandingannya, ilmunya langsung dapat dari Nabi. Seharusnyalah kita mengikuti Nabi, Sahabat dan Tabi'in.

      Hapus
    2. benar mas zach, mulia, pantas jadi khalifah..

      @bang rizal , yap benar sekali bang rizal

      Hapus
  12. tidak ada seorangpun musuh dapat kesempatan yang membiarkannya hidup,sunguh,sungguh kearifan beliau patut di contoh,terima kasih sob.

    BalasHapus
  13. Islam memang indah..di penuhi oleh akhlak yang mulia...terima kasih sob...ilmunya

    BalasHapus
  14. kisahnya inspiratif,, sebuah kebulatan tekad untuk tidak memperlakukan manusia dengan membunuhnya secara semena2.. hal yg sulit disaat sekarang ini untuk dijalankan

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mari kita belajar dari para sahabat nabi :))

      Hapus
    2. Mari..... mari roma apa mari oreo *eh

      Hapus
  15. Ali itu tauladan yang baik selain Rasulullah :)

    BalasHapus

Silahkan komentar apa saja, mau OOT juga ga masalah, kecuali :

1. Ninggalin link hidup
2. SPAM
3. komentar dari obat bisul, dan obata2an mengerikan lainnya

hehehe....

 
Design by SEO Friendly Blogger Template redesign by Fian Syauqi