Kaset Tape kini Cuma Pajangan

Assalamu'alaikum...

Saat ini kita sudah merasakan teknologi yang semakin berkembang. Baik dalam bidang komputerisasi, komunikasi, konstruksi, transportasi , Internet, dll. Semua dibuat serba gampang dan simple guna membantu manusia untuk menghasilkan / melakukan sesuatu menjadi jauh lebih mudah dan cepat, serta efektif.

Kata dosen sistem transportasi saya, kepintaran manusia berbanding lurus dengan kemalasan. Jika para ilmuwan berhasil menciptakan teknologi yang semakin canggih, maka manusia pun semakin malas melakukan suatu pekerjaan dengan tenaganya. Hal ini sebenarnya ada benarnya dan ada tidaknya. Buat orang-orang malas, mau teknologi canggih atau tidakpun mereka tetap malas kan?. Hehe...intinya kembali pada diri sendiri.

Dulu waktu saya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), tepatnya kelas 2 SMP, saya begitu tertarik untuk belajar gitar karena sebuah lagu dari band rock lagendaris papan atas tahun 60an yaitu Depp Purple. Judul lagunya Smoke on The Water. Pencinta musik rock lagendaris pasti tahu lagu ini. Karena lagu ini menurut saya memiliki riff gitar yang keren dan masih kedengaran modern hingga kini. Saya pun mulai mencari-cari buku gitar ditoko buku terdekat untuk belajar waktu itu.

Untuk pemula yag baru belajar, mungkin sulit untuk langsung bisa menguasai lagu itu. Maka saya pun menurunkan standar  dengan mempelajari lagu-lagu Indonesia. Hingga akhirnya lagu Indonesia pertama yang saya kuasai yaitu lagu SO7 - Temani Aku. Kemudian menyusul lagu-lagu Peterpan dan Radja. Dulu waktu Peterpan lagi booming, tiap hari dengerin lagunya. Dan semua album bintang disurga sudah dikuasai lead-lead gitarnya. Dulu Aril Peterporn belum buat skandal, jadi saya masih ngefas ama Peterpan. Namun sekarang sudah ilfil se ilfil-ilfilnya sama Ariel hingga tak ada satu lagu noah pun yang saya hapal lirik dan musiknya.

Lantas apa hubungannya antara Teknologi dan belajar gitar, deep purple, atau peterpan???..oke akan dijelaskan..

Masa SMP dulu jujur saja saya masih katrok dan nggak ngerti apa-apa soal Komputer dan internet. Masih cupu. Mainan saya palingan Tamiya, layang-layang, bola kaki ( sekarang udah nggak maen bola ), sepeda, dll yang tidak berhubungan dengan game online atau dunia maya layaknya anak-anak sekarang. Ditambah lagi teknologi Internet juga tidak segampang sekarang untuk memperoleh sesuatu. Maka  dengan latar belakang itu, untuk mendapatkan lagu-lagu dari band favorit, saya mesti bela-belain pergi ke Mall pakai angkot untuk singgah ke lapak jualan kaset Tape.

Sejak saat itulah perjuangan mengumpulkan kaset demi kaset dimulai. Kebanyakan yang saya kumpulkan adalah kaset-kaset band rock lagendaris luar negeri dan kaset2 gitaris virtuoso seperti Yngwie Malmmsteen, Steve Vai, Joe Satriani, dan oom saya PAUL GILBERT. Lagu Indonesia Cuma sedikit, karena semakin lama memang standar dan selera musik semakin berubah. Hingga SMA kelas 2, pengumpulan kaset terus dilakukan. Hingga akhirnya saat download mendownload  menjadi begitu mudah, maka kaset2 itupun jarang didengarkan dan kini hanya jadi pajangan.

Ini dia koleksi saya yang tidak begitu banyak, karena juga banyak yang hilang....

Kaset Indonesia...sebenarnya ada lagi kaset Slank dan SO7. tapi hilang :(

Kaset barat. Rata2 rock lagend, disini yang hilang Metallica, Deep Purple. Dan ada 1 kaset
yang belum pernah saya dengarkan sampai habis, yaitu Seether. saya juga nggak tau
kenapa beli kaset itu. 

Ini Koleksi kategori Guitarist. Kebanyakan Yngwie Malmsteen,  Kemudian Joe Satriani,
dulu ngefans bgt sama Yngwie dan Joe, tapi sekarang berubah ke PAUL GILBERT
karena terpesona dengan String Skipping nya. namun Album Paul versi kaset cuma
ada dua keping. 1 lagi hilang...

Kaset Tape kini Cuma Pajangan didalam kamar saya. Karena Alhamdulillah saya sudah punya versi Mp3 nya dilaptop sangat banyak. Paul Gilbert punya 6 album, Deep Purple 12 Album, Dream Theater 12 album, Yngwie Malmsteen 12 album, Joe Satriani 7 album, Steve Vai 4 album, dan masih banyak lagi lah pokoknya. Hingga total lagu dan musik barat mencapai 19an GB diluar file Video.

Dulu memang terasa susah banget buat ngumpulin album-album favorit. Apalagi di Pekanbaru susah mencari album yang lengkap dari band-band rock dan gitaris lagendaris. Berbeda dengan sekarang, tinggal browsing di om google, ketik judul albumnya, download, selesai. Gak perlu susah-susah naik angkot pergi ke Mall cuma buat nyari abum Paul gilbert yang belum tentu ada..haha.. Namun masa lalu itu tentu merupakan kenangan luar biasa yang tak terlupakan :) . Dan kaset2 tape yang kini hanya dipajang, kadang-kadang juga saya dengarkan, tapi jaraaaaang sekali.

FYI, sekarang selera musik sudah campur aduk. Barat, korea, jepang, nasyid, Indonesia. 

Terakhir kali saya pergi ke Matahari Plaza, Mall tempat biasa saya beli kaset tape. Kini sudah nggak ada lagi kaset2 tape dijual. Sudah ludes semuanya. Sedih melihat fakta itu. Namun mau gimana lagi, sekarang sudah serba mudah dan simple. Tidak ada yang bisa disalahkan, semua mengalir seiring perkembangan zaman.

Wassalam...