Antara Kebenaran dan Dusta
Kisah ini sebelumnya saya dengar dari dosen saya ketika Liqo', dan ternyata dilaptop saya ada menyimpan file-file islami salah satunya tentang ini. Yaudah di share ( baca : copas ) aja, sapa tau bermanfaat bagi yang belum pernah baca ^_^.
Suatu hari ketika 'Ali sedang berada dalam pertempuran, pedang
musuhnya patah dan orangnya terjatuh.'Ali berdiri di atas musuhnya itu,
meletakkan pedangnya ke arah dada orang itu, dia berkata : "Jika pedangmu
berada di tanganmu, maka aku akan lanjutkan pertempuran ini, tetapi karena
pedangmu patah, maka aku tidak boleh menyerangmu."
"Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan
tangan-tanganmu dan kaki-kakimu," orang itu berteriak balik. "Baiklah
kalau begitu," jawab 'Ali, dan dia menyerahkan pedangnya ke tangan orang
itu."Apa yang sedang kamu lakukan", tanya orang itu
kebingungan."Bukankah saya ini musuhmu?" Ali memandang tepat di
matanya dan berkata, "Kamu bersumpah kalau memiliki sebuah pedang di
tanganmu, maka kamu akan membunuhku. Sekarang kamu telah memiliki pedangku,
karena itu majulah dan seranglah aku".
Tetapi orang itu tidak mampu. "Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata," jelas 'Ali.
"Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan antara kamu
dan aku. Kita bersaudara. Perang yang sebenarnya adalah antara kebenaran dan
kekurangan kebijakanmu. Yaitu antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang
menyaksikan pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu
dalam keadaan seperti ini, maka aku harus mempertanggungjawabkannya pada hari
kiamat. Allah akan mempertanyakan hal ini kepadaku."
"Inikah cara Islam?" Orang itu
bertanya."Ya," jawab 'Ali, "Ini adalah firman Allah, yang
Mahakuasa, dan Sang Unik." Dengan segera, orang itu bersujud di kaki 'Ali
dan memohon, "Ajarkan aku syahadat."Dan 'Ali pun mengajarkannya,
"Tiada tuhan melainkan Allah. Tiada yang ada selain Engkau, ya
Allah."
Hal yang sama terjadi pada pertempuran berikutnya.
'Ali menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang itu dan
menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi sekali lagi dia tidak membunuh
orang itu. "Mengapa kamu tidak membunuh aku?" Orang itu berteriak
dengan marah. "Aku adalah musuhmu. Mengapa kamu hanya berdiri saja?"
Dan dia meludahi muka 'Ali. Mulanya 'Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia
mengangkat kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya. "Aku bukan
musuhmu", Ali menjawab. "Musuh yang sebenarnya adalah sifat-sifat
buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah saudaraku, tetapi engkau meludahi
mukaku. Ketika engkau meludahi aku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang
kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka aku akan menjadi
seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku akan menjadi seperti semua orang
yang kulawan. Perbuatan buruk itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku
tidak membunuhmu."
"Kalau begitu tidak ada pertempuran antara
kau dan aku?" orang itu bertanya. "Tidak. Pertempuran adalah antara
kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan". 'Ali
menjelaskan kepadanya. "Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku
untuk membunuhmu, aku tak boleh." "Dari mana datangnya ketentuan
semacam itu?" "Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam."
Dengan segera orang itu tersungkur di kaki 'Ali
dan dia juga diajari dua kalimat syahadat.
-- ** --
Wassalam ......
"Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan"
BalasHapuswaduh kata-kata ini mengena banget sob, trims sudah memberikan pencerahan hari ini :)
sama2 sob:)
Hapusceritanya bikin hatiku bergetar sob..
BalasHapus^_^
hehe, :d
Hapussydna Ali mmg luar biasa... jika ke 3 khulafaur rasyidin di akhir namanya disebut R.A atau radliyallahu anh (Allah mencintainya), maka hanya Sydnq Ali yg bergelar KW karramallahu wajhah (Allah memuliakan wajahnya sebab tdk pernah melihat kemaksiatan dan keburukan)
BalasHapuskaramallahu wajha ada yang meriwayatkan bahwa Ali belum pernah melihat qubul dan sekitarnya, ya Mbak?
Hapusdiantaranya pak zach..heeee..
HapusMasyaAllah, keren bgt , salut sama beliau :)
HapusPelajaran yg dpt di ambil : kalo lagi marah nggak boleh menghukum orang. Krn tujuannya udh lain, melampiaskan amarah kita. Bukan menghukum kesalahannya #apa si.
BalasHapusBtw ko kerajingan blog banget ni. ngepost tiap hari nampaknya fian.. Prok.. Prok.. Prok..
haha..
Hapusiya mumpung ada waktu sah :d
Luar biasa, akhlak sang Syaidina Alu Ra. Sebuah renungan yg sangat bagus utk kehidupan saya. mksh ilmunya
BalasHapussama2 mbak :)
HapusBijaksana skali sifat sayyidina Ali..
BalasHapusSeandaiNy sja umat manusia skarang bisa bertindak atas dsar sperti itu,,
Tdk perlu kyakNy ada lgi cerita saling bantai besar2an antra 2 suku hnya krna permasalahn sepele antra 2 org dri suku trsebut..
betul, jarang sekali ada orang yg seperti itu sekarang.. semua pada egois. saydina ali patut dicontoh
Hapus.. subhanaallah,, bener^ luar biasa Ali. semoga tentang kebenaran yang aq alami, cepat terungkap dengan adanya beberapa orang yang berdusta. aamiin,, ..
BalasHapusAmiin, semangat sista :D
Hapusmanteb bro infonya... themanya keren :)
BalasHapusok
Hapuswah merinding sob ...
BalasHapusemangnya hantu sob, hehe
Hapuskebenaran dan dusta sering kali menyamarkan karakter insan manusia.. wah ati-ati ini :)
BalasHapusyap mesti hati2 kita
Hapuslah..masuk sini lagi. mau komentar apa lagi nih?
BalasHapushaha tersesat :d
Hapusmulia sekali. mengagumkan, beliau punya derajat yang susah tertandingi.
BalasHapusKeempat sahabat Nabi ini memang gak ada tandingannya, ilmunya langsung dapat dari Nabi. Seharusnyalah kita mengikuti Nabi, Sahabat dan Tabi'in.
Hapusbenar mas zach, mulia, pantas jadi khalifah..
Hapus@bang rizal , yap benar sekali bang rizal
tidak ada seorangpun musuh dapat kesempatan yang membiarkannya hidup,sunguh,sungguh kearifan beliau patut di contoh,terima kasih sob.
BalasHapusoke sama2 sob :)
HapusIslam memang indah..di penuhi oleh akhlak yang mulia...terima kasih sob...ilmunya
BalasHapussip sama2, semoga bermanfaat sob
Hapuskisahnya inspiratif,, sebuah kebulatan tekad untuk tidak memperlakukan manusia dengan membunuhnya secara semena2.. hal yg sulit disaat sekarang ini untuk dijalankan
BalasHapusbetul, mari kita belajar dari para sahabat nabi :))
HapusMari..... mari roma apa mari oreo *eh
Hapus.. mampir lagi kesini ..
BalasHapusAli itu tauladan yang baik selain Rasulullah :)
BalasHapusbenar ryan, patut kita contoh
Hapus