Coba deh kembali ke memori masa lalu kira-kira sekitar tahun 96 an, ketika itu saya baru masuk SD. Walau udah lama tapi memorinya tetap tersimpan, masa-masa kecil yang cukup manis untuk dikenang. hehe...
Triiing triing...bel istirahat pun berbunyi, anak-anak SD didalam kelas bersorak gembira menyambut jam istirahat / keluar main. Ketika diluar kelas begitu banyak aktivitas-aktivitas yang dilakukan para siswa siswi, mulai dari bermain, berbelanja, ngumpul sama teman-teman. Nah sekarang kita ambil poin Bermain.
Semasa SD dulu ketika jam istirahat kami lebih banyak bermain bersama teman-teman. Apa saja permainannya??
yang saya ingat sih Main kelereng, petak umpet, kartu, maen debok, kasti, dan kalau yang cewek maen karet. Permainan-permainan itu sekiranya cukup bahkan sangat cocok lah sebagai permainan anak seusiaku pada waktu itu. Kemudian sepulang sekolah kami juga bermain bersama teman-teman didekat rumah yang mana permainannya tak jauh beda juga ama yang disekolah. Mungkin bermain didekat rumah malah lebih memuaskan dan waktunya lebih panjang. Walau bermain, kami tidak lupa waktu, berhenti pada waktu harus berhenti misalnya sore menjelang maghrib. Dan malam hari sebagai anak SD tidur pada waktunya dan TIDAK ADA melakukan aktivitas bermain lagi layaknya siang dan sore hari...
nah sekarang coba kita tancap lagi kezaman sekarang 2012. Saya tentunya sudah tidak bermain itu lagi donng :D . Tapi mari kita bandingkan Permainan anak SD zaman dulu vs sekarang !
Seperti yang nyata kita lihat dan rasakan sekarang, permainan2 anak zaman dulu itu mungkin udah lenyap dimakan zaman terutama bagi yang tinggal diperkotaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyak dampak bagi anak-anak seusia sekolah dasar yang mungkin sudah tidak lagi bermain dengan permainan yang sesuai dengan kodratnya sebagai anak SD.
Sekarang kita ambil contoh yang paling banyak dijumpai, yaitu bermain Game Online diwarnet. Permainan ini sudah level umum dan bukan merupakan permainan anak-anak saja seperti kelereng, kasti, petak umpet. Jika kita pergi kewarnet yang menyediakan fasilitas browsing dan game online, maka sangat banyak terlihat anak-anak usia SD asik bermain Game bersama teman2nya. Celakanya lagi mereka pergi kewarnet sebelum pulang kerumah, jadi ketika selesai sekolah langusng bergegas menuju game online. Mereka menghabiskan duit orang tuanya hanya untuk main game, bahkan waktu bermainnya pun kadang nggak tanggung2, bisa nyampai setengah hari bahkan bermalam diwarnet. Disana pun mereka hanya meribut, mencarut, bahkan bermain hingga merusakkan fasilitas komputer diwarnet itu. berikut dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh tragedi ini :
- Kurangnya interaksi antara anak dan orangtua, disebabkan anaknya selalu bermain diluar dan jarang dirumah, kalaupun dirumah paling hanya tidur dan makan ( ini level ketagihan )
- Anak-anak jadi malas belajar karena sibuk mengurus game online nya
- Bahkan ada yang berbohong dengan orangtua katanya kesekolah padahal kewarnet
- Duit orang tua terus diminta bahkan bukan tidak mungkin mereka mencuri bila tak dikasih duit
- Ruang lingkup pertemanannya menjadi berkurang, karena yang dihadapannya hanyalah komputer
- Membuka situs-situs dewasa yang tidak layak dilihat anak seumuran mereka
- Dapat berdampak buruk bagi mata mereka
- komputer warnet bisa rusak jika maennya kasar..hehe
- dll
Pertanyaannya, Kemana sih orang tuanya?? mengapa mereka membiarkan anak-anak mereka tanpa khawatir tidak pulang2 dari sekolah?? sebegitu percayakah mereka pada anak mereka??
Nah, jadi disinilah seharusnya orang tua memainkan perannya dengan benar sebagai orangtua, jangan terlalu memanjakan dan menuruti semua kemauan anak. Anak itu perlu juga dikeraskan, tapi Bukan dengan kekerasan !. Harus tegas ! apalagi dizaman sekarang yang begitu mudah membuat anak-anak terjun kejalan yang salah. Jangan terlalu percaya dengan anak, pengaruh disekitarnya begitu kuat, berilah motivasi selalu dan teruslah pantau mereka tiap saat. Beri juga mereka motivasi untuk memanfaatkan internet dengan baik dan bermanfaat, Jangan biarkan mereka menjadi korban Teknologi. Ada sebuah pesan dari potongan lirik saykoji yaitu
okeh sekian postingan kali ini ^_^ . Tulisan ini dibuat berdasarkan pengamatan didaerahku, namun sepertinya berlaku diseluruh Indonesia...saya sendiri sangat muak namun kasihan melihat mereka, bagaimanakah nasib mereka kedepannya jika terus seperti itu?hai para orang tua tataplah anak kalianmereka hadapi tantangan berat jaman tanpa kasihanstruktur standar pergaulan sekarang mati-matianbegitu banyaknya godaan hidup berbagai variankesucian tak lagi jadi hal utama bagi merekabebas dari norma mereka ingin merdekajangan salahkan dunia untuk tanggung jawabmuingat selalu bahwa titipan tuhanlah anakmu
dulu aku sukanya maen kelereng gan..
BalasHapussama aku juga, :D
BalasHapussekarang udah nggak ada lagi anak2 maen klereng
Gak tahu kenapa saya masih kangen permainan waktu kecil dulu, dari pada sekarang ?
BalasHapusNostalgia*
sama...saya juga..sangat disayangkan permainan itu lenyap
Hapusiya neh setuju... di sekitar rumah aku anak yang baru kelas 2 sd aja udah maennya SMS,an udah pada punya hape. kadang orang tuanya juga gak penegne beliin tapi ntar anaknya jadi ngambek sengambek ngambeknya.. jadi ya mau bgaimana lagi..anak skrang mengikuti perkmbngan teknologi juga.. hehe
BalasHapuskalo saya kangen maen debog.. hehe
Kasihan anak-anak sekarang, permainan mereka tidak mendukung untuk aktif secara kinetik, kurang dalam bersosialisasi. Aku sih ingin menghidupkan dan mempopulerkan permainan masa kanak-kanak kecilku dulu, berkesan sekali. Tapi bagaimana caranya ya?
BalasHapusnice gan bener banget
BalasHapusanak sd udah pegang bb