-->

Kesalahan Penafsiran Makna Lafadz Insya Allah

Diposting oleh Unknown on Selasa, 04 September 2012

Assalamu’alaikum wr wb...
Apa kabar sobat-sobat semuanya? Semoga baik-baik saja dan tetap semangat beraktifitas & bloggingnya. Pada kesempatan kali ini Alhamdulillah diriku diberi kesehatan, kesempatan dan inspirasi oleh Tuhan YME untuk menuliskan dan berbagi  kepada sahabat tentang apa yang mengganjal dalam pikiranku selama ini, selama bergaul dengan teman-teman baik didunia nyata maupun dunia maya. Dari dulu sebenarnya sangat ingin mempublish tentang hal ini, hanya saja mungkin belum tepat waktunya dan masih bingung merangkai kata dan memberi judul apa, hehe..

Baiklah tanpa memperpanjang muqodimah *kayak pidato aja :D* langsung saja masuk ke topik utamanya yaitu tentang Kesalahan Penafsiran Makna Lafadz Insya Allah.

kesalahan penafsiran makna lafadzinsya allah
maaf gambarnya standar :D
Tanpa kita sadari didalam kehidupan sehari-hari ketika bersosialisasi menjalin Hablumminannas baik dengan sahabat, saudara, rekan kerja dan lainnya sering kita mendengar atau bahkan kita sendiri mengucapkan lafadz Insya Allah. Yang mana lafadz ini kerap kali digumamkan saat seseorang berjanji akan sesuatu kepada kerabatnya. Namun apakah kita sadar apakah makna yang sebenarnya dari Lafadz yang kita ucapkan itu?, tahukah arti dari Insya Allah itu sendiri? , dan seberapa sering kita menepati janji kita setelah mengucapkan kata Insya Allah ?

Insya Allah mengandung arti jika Allah menghendaki. Sesuai dengan firman-NYA dalam surat al-kahfi ayat 23-24 yang berbunyi :

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi”, kecuali dengan menyebut Insya Allah” (QS : Al-Kahfi ; 23-24)

Dari potongan firman Allah SWT diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk menyebut Insya Allah dikala kita akan menyetujui sebuah janji. Seseorang tidak bisa mengatakan “oke deh  besok pagi aku hadir “ . Umur tidak ada yang tau, karena itu adalah rahasia Allah, tidak ada jaminan bahwa esok pagi itu kita benar-benar hadir seperti janji yang dibuat. Bisa saja menjelang pagi nyawa kita sudah dicabut oleh-NYA. Itulah kira-kira penjabaran dari ayat tersebut. Maka diperintahkanlah untuk mengucapkannya ketika berjanji.

Nah bagaimana dengan penafsiran yang salah yang saya maksudkan? ...oke sekarang saya beri contoh dialog singkatnya pada spoiler berikut...

Fian : " eh Bryan, minggu besok kita ada acara reunian di sekolah jam 10, kamu datang ya"

dengan ragu-ragu dan penuh ketidakpastian bryan menjawab :

Bryan : "hmmm ya deh Insya Allah"

Dari dialog singkat diatas, kita lihat bahwa Bryan mengucapkan Lafadz Insya Allah untuk menyetujui ajakan si Fian. Benar yang dilakukan oleh si Bryan, sesuai dengan firman Allah tadi. Nah yang tidak benar itu adalah jika pada hari minggu tersebut Bryan tidak hadir diacara reunian tanpa ada alasan yang jelas, padahal badannya sehat, hari tidak hujan tidak badai, tidak ada urusan mendadak, hanya karena malas atau sibuk Bryan mengingkari janjinya tersebut.

Kemudian pada hari senin terjadi lagi dialog kedua antar mereka....

Fian : “Bryan, kenapa tidak datang kemaren? Kamu kan udah janji mau datang?!

Dengan tegasnya Bryan menjawab....

Bryan : ”aku kan nggak janji bakal datang ian, kan aku bilang Insya Allah!!”

Nah loh?? Apa-apaan itu??! Seolah-olah Lafadz Insya Allah itu hanya dianggap sebagai sebuah kata yang tepat untuk menutupi keraguan akan menepati janji. Bahkan kadang malah digunakan sebagai penolakan halus penutup rasa segan mengatakan “tidak bisa” terhadap teman . Inilah kesalahan terbesarnya. Padahal makna dari lafadz itu ialah kita Berjanji, dan selanjutnya Allah lah yang menentukan takdir apakah kita bisa sampai kepada janji tersebut, karena takdir ada ditangan Tuhan.

Kemudian yang lebih mirisnya lagi, banyak orang-orang disekeliling kita yang sudah tidak percaya lagi dengan temannya ketika berjanji apabila mengucapkan Insya Allah. Malah ada yang jawab “kok Insya Allah?, yang pasti dong ! “ ckckck...sungguh parahkan melesetnya?? Mengapa hal ini terjadi?? Ya karena itu tadi, kesalahan penafsiran makna lafadz InsyaAllah tersebut. Banyak orang mengira lafadz itu adalah ketidakpastian atau lafadz keraguan. Sungguh bertentangan dengan firman Allah.

Perlu ditegaskan sekali lagi, Janji itu adalah hutang dan yang namanya hutang kita mempunyai kewajiban untuk membayarnya ! . Bahkan bila seorang berjanji lalu diingkarinya tanpa uzur, maka ia termasuk golongan orang yang munafik. Dan kata Insya Allah mesti digunakan jika kita berjanji dan yakin bisa menepatinya kemudian semua takdir menuju janji itu diserahkan kepada Allah. Namun apabila kita ragu-ragu atau bahkan tidak yakin bisa menepati, maka janganlah menggunakan Lafadz Insya Allah. Mungkin cukup dengan penolakan halus dengan mengatakan “maaf ya kawan aku mungkin sibuk sekali besok , lain kali aja ya hehe”. Atau jika ragu-ragu , bilang saja “nggak bisa dipastiin sih sob, tapi aku usahain hadir kalau tugas2 ini sudah selesai”...dan masih banyak lagi kata yang lain yang lebih bagus.

Jadi kesimpulannya, jika kita termasuk dengan kategori diatas. Marilah kita segera berubah kawan, dan jangan pernah malu atau segan mengatakan tidak jika kita benar-benar tidak bisa. Nggak akan dosa kok kalau kita tolak dengan baik-baik. Dan juga buat kita yang mendengar teman mengucapkan lafadz tersebut, jangan under estimate dulu, tetaplah berprasangka baik. Karena jika kita su’uzhon bakal kita juga kan yang dosa. Tak terkecuali diriku yang juga sejujurnya dulu (waktu masih unyu) cukup sering begini, Alhamdulillah setelah banyak berfikir dan belajar akhirnya sudah mulai sedikit2 berubah, hehehe....

Makasi buat yang udah mau baca sampai habis :) ...silahkan beri pendapat dan komentarnya..hihihi..

91 komentar:

  1. gue intropeksi diri baca ini posting._.
    gue terenyuh~

    BalasHapus
  2. Gue Nonmuslim sop, tapi dengan baca postingan ini gue bisa tau makna dari lafadz Insya Allah itu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah baru tau nih sob :D
      Oke rob, itung2 nambah pengetahuan juga ...hehe

      Hapus
  3. iya nih bener, guru gue juga pernah bilang tentang makna dari lafadz Insya Allah itu sebenernya apaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga tetap digunakan dengan tepat ya dits...hhe

      Hapus
  4. wah, aku udah praktik kok. kalo gak bisa, aku bilang gak bisa. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bagus tuh jav, tapi kalau bisa herus bilang insyaallah nya...:)

      Hapus
  5. wah cocok bang kalo jadi ustad ..

    tantangan kreatif blogger Event blogger berhadiah mingguan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...begitu ya :D

      wah keren juga tuh, ke TKP ah !

      Hapus
  6. bener banget kang, "Insyaallah" oleh orang islam sendiri yang membuat rancu arti dan maksudnya...orang sekarang cenderung, bilang Insyaallah berarti menolakan secara halus.
    nice share kang.salam sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kang...begitulah yang saya lihat selama ini..org islam sendiri yg menyalahgunakannya..bahkan di televisi juga seperti itu, berarti kan itu sudah mewabah kemana2 kesalahannya...

      sip kang sama2, trimakasih udah brkunjung :)

      Hapus
  7. bener tuh yan, gue sebagai umat hindu kan awalnya gak tau wajar. gue sering liat2 ditipi, orang menyebut kata insya allah. dari mereka ngomong gue memaknainya itu "mudah2an". Boleh gak kalo dimaknai seperti itu? tapi mudah2an itu kan bukan janji ya .____.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu lah yog, malah sampai di televisikan penyalahgunaannya..
      hehe wajar kok yog kalau nggak tau, .nggak sama yog dengan mudah2an, .nah betul tu mudah2an kan bukan janji, jadi mending bilang mudah-mudahan aja kalau gak yakin bisa tepati..hehe,

      Hapus
  8. waaah ...
    gue biasanya pake kata insya allah buat nggampangin kalo ada acara yg gue males sob
    gue jadi gemeter -_-

    gue bakalan lebih ati2

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaa...nggak apa dotz.. karena udah tahu sekarang mungkin bisa lebih hati2 dan diingat..

      Hapus
  9. artikel ini sebagai bahan untuk intropeksi diri...terimakasih sobat :)

    BalasHapus
  10. eehh bener juga ya, makasih sob udah mengingatkan kembali,,,bagus deh :D

    BalasHapus
  11. super sekali fian.. wkwkwkwkw

    BalasHapus
  12. membaca tulisan ini menjadi seperti menjewer ketelinga sendiri, emang gue akuin gue juga masuk orang kayak gitu, tapi setelah baca ini, akan gue tolak dengan baik tanpa harus mensalah artikan lafazd insya Allah itu.

    Thanks ya Fian udha mengingatkan.. *indahnya berteman

    BalasHapus
    Balasan
    1. baguslah bay, dan lebih baik juga kasi sebarkan faham ini dengan teman2mu juga...biar dikurangi kadar kesalahannya :D

      yoi sama2 bay, hehe :))

      Hapus
    2. iya bang, emang harus kayaknya biar yang lain pada ngerti makna yang sebenarnya

      lama ga keliatan bang? sibuk nungutin kolor bekas ya? :)

      Hapus
  13. gue akuin ini postingan TOP BANGET , berbobot banget , gue sampe gak kepikiran jadiin sebuah postingan gini.
    iyaa terkadang kurangnya pemahaman bisa membuat penggunaan lafadz itu sendiri terkesan sembrono atau asal tanpa mereka tau artinya sbnernya apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehee...makasih oges si Ranger Hijau :D...

      benar tu ges, banyak kali orang yang asal sebut aja..ayo sama2 kita luruskan persepsi yang salah ini :))

      Hapus
  14. org Indonesia emank terkadang salah tafsir jd seenakx menggunakan kata Insya Allah.., thx for share ya *smile

    BalasHapus
  15. wah bang cocok jadi ustad dadakan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaa...tetap belum terfikir aku jadi ustadz :D
      cuma ingin menyampaikan aja

      Hapus
  16. aku biasanya bilang gini kalo temen2 atau siapapun ngomong insya Alloh ke aku. "insya Alloh itu janji loh ya.. 99% harus diusahakan, 1%nya baru kehendak Alloh."

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe pinteeer...benar tu syifa, harus diingatkan kayak gitu tuh :))

      Hapus
  17. serius tadi gue kemaren diskusiin ini sma temen2 gue , eh sekarang lu bahas soal ini .
    emang banyak bgt yg menyalah artikan makna Insya Allah .
    smoga org pda baca dan bisa sdar ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kebetulan bnget tuh...hhe

      iya amiin,,semoga kadarnya berkurang atau bahkan hilang

      Hapus
    2. hahahaha
      bagaimana dengan pernyataan ini bang "serius tadi gue kemaren diskusiin ini sma temen2 gue "

      ada yang ngeganjel kah??
      ada.

      ini yang ngeganjel "tadi gue kemaren"
      nah lho artinya apaan coba hahaha

      Hapus
    3. sorry mbah kangkung gua waktu itu typo saking emejingnya post punya bang fian hehe .
      seharusnya ga pake "tadi" hehe

      Hapus
  18. wah setuju tuh sama posting ini .
    guru agama gua juga pernah bilang kayak gitu.

    BalasHapus
  19. terkadang seseorang menggunakan lafads itu untuk tameng agar aman, padahal itu janji akan menghadiri kalau tidak ada masalah yang mendesak.

    terima kasih postingannya mengingatkan saya,
    salam persahabatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya fajar..yg namanya janji kan harus ditepati..

      sama2, oke slm knal juga :)

      Hapus
  20. . . setau aq kata^ InsyaAllah itu 99,99 % ea. tapi kata temen aq InsyaAllah itu sekarang udah terbagi menjadi 2, yaitu InsyAllah iya mau dan InsyaAllah gak mau. he..86x . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha...iya benar juga tuh kata temannya, udah jadi dua, yang kedua itu ciptaan orang yg salah tafsir ...he 120x

      Hapus
    2. . . wha. . ha. . ha. . ha. . ha. . ha. . ha. . ha. . ha. . bener banget . .

      Hapus
  21. terimakasih sudah mengingat kan sobat

    BalasHapus
  22. terkadang insya allah dijadikan senjata untuk menolak ajakan seseorang karena saking gak enak tuk nolak.. apalagi sekarang Insya Allah menurut sebagian orang bisa berarti iya atau tidak dalam menepati janjinya dengan kata lain ragu2... :D

    BalasHapus
  23. iya mas andy...memang sudah melenceng sekarang..untuk itu kita saling mengingatkan :D

    BalasHapus
  24. Bener banget 1000 persen....sayapun sudah berfikir seperti itu dari dulu...

    Kesalahpahaman yang sudah terlanjur melekat di orang islam harus segera diluruskan...

    Ijin share artikel ini di blog saya masbro...buat meluruskan pandangan kepada lebih banyak lagi orang islam terhadap kata "Insya Allah"

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sob..fatal sekali ini sebenarnya..

      oke silahkan , memang sebaiknya diteruskan. :)
      jgn lupa link smber ya..hehe

      Hapus
    2. Iya siappp... satu backlink buat sobat.... :D

      Hapus
  25. iya yang bisa ngelahangin janji dengan IsyaAllah itu cuma ketiduran, lupa, gila, dan kematian

    BalasHapus
  26. kebanyakan seperti ini, bukan insyaallah sebagai sebuah optimisme tapi cuma menutupi sesuatu yg harus ditutupi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kesalahan besar tuh tapi dianggap sepele ama kebanyakan org

      Hapus
  27. bener bener bermanfaat bang potingan nya :D
    kayaknya gue musti berintrospeksi diri deeh -,-

    BalasHapus
  28. ternyata selama ini salah menggunakan kata insyaallah :'(

    BalasHapus
  29. Postingannya keren banget gan, gue jadi sadar kalo gue juga pernah atau sering banget salah penafsiran kata "Insya allah" . Tapi ini postingan kayanya agak ke-islaman ya, kasian agama lain ga bakal ngerti. Hahahahha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks gan..
      hahaa, iya sih. tapi gk masalah kok selagi tidak menyinggung agama lain :)

      Hapus
  30. Astaghfirullah... gue langsung liat idung *eh parah banget -_- kadang gue juga masih nglakuin hal2 kek gitu -_-"

    BalasHapus
  31. Setuju anne bangg ma yang di atas..
    Insya allah itu "Jika tuhan menghendaki"

    Ga pantes buat ngomong "Insyaallah" kalo niat nepatin janjinya setengah-setengah ..
    ^_^

    BalasHapus
  32. yap bener banget . allah pasti menghendaki niat kita yang baik .

    ini kunjungan pertama aku .

    blog kamu sederhana tapi bagus :)

    BalasHapus
  33. gue mencoba mengintropeksi diri sendiri bang, terimakasih:)

    BalasHapus
  34. benaran tuh,,banyak aku temuin yang berjanji..tapi pake alasan nyebut InsyaAllah.. Dan aku harus bilang wow? sebal banget

    BalasHapus
  35. wah betul tuh kalau kira2 nggakm bakalan menepatinya atau ragu2 mendingan bilang maaf saja ya.

    BalasHapus
  36. wah, bner jg tuw. aq pernah kyak gtu...
    hadeeeehhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga dgn tulisan ini dapat mengingatkan :)

      Hapus
  37. iya bener banget Mas. Insya Allah itu ya janji itu sendiri. bukan ungkapan pemaaf seandainya kita ingkar.
    banyak yang menjadikan model kedua ini dalam keseharian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi, makanya harus segera diluruskan ya mas..hehe

      Hapus
  38. ngucapin insya Allah,
    berarti itu sudah janji ..
    terima kasih bro telah di ingatkan. trnyata saya msh punya janji yg hampir trlupakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke bro, sama2 kita saling mengingatkan :)

      Hapus
  39. saya merasa ada nuansa paul gilbert di blog ini.
    benerkah feeling saya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha,,tau aja nih :D . saya penggemar om paul ..
      suka paul gilbert juga mas?

      Hapus
  40. Insya allah yg membuat postingan mengenai makna 'insya Allah " ini akan mendaptkan rahmat serta ridha dari Allah :)

    Aamiin.

    BalasHapus
  41. Terima kasih atas penjelasannya . Ini menyadarkan saya :) subhanallah

    BalasHapus
  42. wah...saya merasa paham dgn pemahaman yg anda tuliskan. Insya Allah dgn tulisan ini, manusia tdk akan menyalahgunakan kata "Insya Allah" lagi. Thanks sob :)

    BalasHapus
  43. Persis seperti yang saya pikirkan

    BalasHapus

Silahkan komentar apa saja, mau OOT juga ga masalah, kecuali :

1. Ninggalin link hidup
2. SPAM
3. komentar dari obat bisul, dan obata2an mengerikan lainnya

hehehe....

 
Design by SEO Friendly Blogger Template redesign by Fian Syauqi